Seorang elite Birokrat Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Mualimin Abdi, melayangkan gugatan perdata terhadap usaha laundry dengan alasan Jas yang di jasakan ke Laundry tersebut tidak halus dan licin alias jas nya kusut.
Antara percaya dan tidak, tetapi faktanya demikian. Sikap yang telah ditunjukan Mualimin Abdi terhadap usaha laundry dengan alasan sederhana itu dianggap sikap yang tak dewasa.
Mualimin Abdi bukan orang sembarang di Kementerian Hukum dan Ham, yang mana kementerian ini merupakan Kementerian yang bertanggung jawab atas penegakan hukum dan penjaga keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Apalagi Mualimin Abdi salah satu Direktorat Jenderal (Dirjen) di Kemenkumham, dan menjabat sebagai Dirjen Hak Asasi Manusia (HAM). Salah satu Dirjen yang memiliki tanggungjawab besar atas persoalan Ham di Indonesia saat ini.
Gugatan yang dilayangkan oleh Mualimin terhadap Laundry dengan meminta uang ganti rugi sebesar Rp. 210.000.000. Yang mana kerugian materil Jas tersebut seharga Rp. 10.000.000 dan kerugian inmaterial karena menggunakan jas itu dalam acara kenegaraan Rp. 200.000.000.
Alhasilnya setelah Mualimin Abdi melakukan gugatan, Mualimin bukan menerima apresiasi, tetapi kecaman dari berbagai pihak dan Mualimin harus menerima konsekwensi itu, karena masyarakat menilai Mualimin Abdi belum menunjukkan sikap Negarawan dan terkesan arogansi, serta tidak memberi contoh cara menyemai benih-benih keadilan di masyarakat.
Gugatan Mualimin juga telah membuat heboh di Sosmed, maka Mualimin mencabut kembali gugatannya. Mualimin juga memberi alasan bahwa Iya menggugat sang tukang laundry, karena Iya ditantang untuk perkarakan hal itu ke meja hijau.
Walaupun alasannya dapat diterima dan gugatannya telah dicabut, tetapi sikap arogansi yang ditunjukkan Mualimin Abdi telah meresap di pikiran masyarakat, bahwa Mualimin Abdi seorang Dirjen Ham, Kemenkumham, jadi tidak pantas menanggapi hal itu, lantas bagaimana menurut pembaca setia radamuhu?
Inilah CONTOH:
ReplyDeleteBetapa MUNAFIKnya Para PEJABAT di NKRI Ini.
Sewenang-wenang dan Over Acting Terhadap Orang Kecil.
Tapi Menjadi PENJILAT Pada Atasannya.
Ibarat SAMPAH TAK BERGUNA Bagi Bangsa Dan Negaranya.
Benar mas Bangsa ini tidak sejahtera, salh satunya pejabatnya yang tidak perhatin dengan kondisi rakyatnya.
DeleteTega bangat ya. Walaupun ditantang, tapi gk usah ditanggapilah.. Sok bangat jadi orang.
ReplyDeleteYa begitulah mba, orang kecil selalu jadi korban orang besar, apalagi pejabat.
Deletegaji pak dirjen sebulan bisa beli jas 20 pasang lagi........itu aja kok repot..!
ReplyDeleteItulah sikap tdk Negarawan mas, masih banyak pejabat kita yg masih serakah.
Delete