Meskipun Ahok telah meminta maaf dan tidak bermaksud menyinggung dan menghina alkitab Agama Islam, namun para tokoh Agama Islam tetap bersikukuh agar Ahok diproses secara hukum. Untuk memberikan tekanan secara sosial, para tokoh agama Islam dan umat Agama Islam melakukan aksi pada tanggal 04 November 2016 dengan jumlah massa aksi mencapai ratusan ribu orang, dengan tujuan kepada Presiden RI Joko Widodo, agar memerintah Polri tidak pilih kasih dalam menindak Ahok dan menaikkan statusnya sebagai tersangka.
Penetapan Ahok sebagai tersangka tentu membuat seantero republik heboh bahkan di luar negeri, karena hampir seluruh media top internasional meliput dan memuat berita soal penetapan Ahok sebagai tersangka.
Di Negeri Indonesia, penetapan Ahok sebagai tersangka mendapatkan respon dari berbagai pihak, baik yang pro maupun yang kontra. Yang pro memberikan respon positif langkah yang diambil oleh pihak kepolisian yang dianggap telah melakukan tugasnya dengan baik demi menjaga independensi pihak kepolisian.
Namun, lain halnya dengan yang kontra, mereka merasa penetapan Ahok sebagai tersangka adalah kesalahan, yang mana secara vulgar bisa dilihat dengan mata, hati dan pikiran kita, bahwa pidato Ahok tidak bermaksud menghina Al Quran dan Ulama.
Dan, yang kontra tetap pada pendirian mereka bahwa Ahok tetap didukung meskipun iya berstatus tersangka, mereka mengelukkan Ahok dan meyakini Ahok dapat menang satu putaran. Mereka memberikan dukungan moril agar Ahok tabah dan sabar menghadapi proses hukum yang berlangsung.
Salah satu pendukung Ahok, yang tidak menyebutkan namanya secara lantang mengatakan, Ahok dijadikan tersangka, saya yakin Ahok menang satu putaran, kami tetap dibelakang Ahok, sampai kapapun.
Selain itu, pihak yang pro terhadap status Ahok yang dinyatakan tersangka penistaan agama, mendorong agar Ahok dihukum secara adil dan transparan tanpa pandang bulu.
(admn 02)
Comments
Post a Comment