Semua warga masyarakat sibuk urus politik, baik itu pengusaha, karyawan perusahaan, pegawai pemerintah, buruh, nelayan, pedagang, tukang ojek, sopir angkot, mahasiswa.
Semuanya saling sahut-sahutan, tidak kenal batas waktu. Di media sosial misalnya status pun hanya berisi politik, apalagi kalau salah satu media pers memuat isu-isu hotnews, yang mengangkat soal perilaku aktor-aktor politik, dan di tag sebagai status di medsos, langsung hujat-hujatan antara yang pro dan kontra bak pasar malam.
Kemasan kata-kata mereka seolah-olah aktor politik sendiri, bahkan mengalahkan para pelaku politik yang sebenarnya lagi asik ngopi di rumahnya.
Politik di Indonesia menghipnotis seluruh profesi, apalagi momen pilpres, pileg dan pilkada, sehingga jangan salah mama-mama yang dikenal ngerumpi soal gaya hidup tetangganya, telah berubah haluan ngerumpi politik juga, lebih-lebih kalau aktor politik nya ganteng-ganteng.
Seluruh warga bangsa kayaknya atau sepertinya sudah lupa diri, apa profesi nya, karena sambil kerja bahas politik, sambil makan juga bahas politik sampai lupa makanan mau dimasukin dimulut, habis mulut tak berhenti bicara seperti aktor dan pengamat politik, dan mungkin juga saat di kamar mandi mereka tidak lupa bahas status politik di medsos.
Kalau ada yang merasa bukan bagian dari catatan di atas, silakan anda memilih posisi nya.
(admn02)
Comments
Post a Comment