Munculnya Pengamat Amatiran, Perusak Keutuhan Bangsa


Kesadaran nurani kita saat ini telah tertutup oleh keserakahan. Menggadai nurani demi kehancuran sebuah negeri yang kekayaannya tidak hanya sumber daya alam (SDA), tetapi juga budaya, suku, agama dan ras.

Kita sudah tidak peduli pada artinya penghargaan. Kita terlalu asik menjadi pengamat amatiran yang berteori pada kata-kata dan lupa berbuat nyata pada pembangunan bangsa.

Hampir semua dari kita telah berubah profesi memperindah kata-kata demi memecah belah bangsa.

Tidak ada kata mengalah atau berhenti mencaci maki orang lain, bagi kita mengalah hanyalah isapan jempol belaka, sehingga kita membuang energi positif kita pada hal-hal yang tidak memberi dampak sama sekali pada kemaslahatan warga nusantara.

Ada banyak dari kita yang lupa, bahwa bangsa ini tidak bisa menyelesaikan persoalan saat ini hanya dengan berdebat. Karena dengan berdebat dalam kata-kata hanya menghambat pembangunan bangsa.

Jika negeri kita terendus oleh negera-negara imperium sedang dalam suasana tidak harmonis, maka sedapat mungkin dimanfaatkan oleh mereka untuk merebut kekayaan sumber daya alam (SDA) kita.

Itulah sebabnya, jangan lagi kita asik pada perseteruan yang ujung-ujungnya melahirkan perpecahan, dan menghambat regenerasi penerus pembangunan bangsa.

(admn02)

Comments

Post a Comment