Bayangkan saja setiap kali hujan membasahi tanah, banjir langsung datang, dan tidak bisa terhindarkan. Makanya, saya dan anda semua, pada tunggu siapa yang jadi Gubernur Jakarta agar bisa mengatasi banjir yang sudah menjadi mimpi buruk warga Jakarta.
Pilkada Jakarta kali ini memberikan peluang bagi dua kandidat untuk bertarung diputaran kedua, siapa lagi kalau bukan pasangan nomor urut 2 Basuki-Djarot dan pasangan nomor urut 3 Anies-Sandi. Kedua pasangan dinyatakan lolos dalam hitungan cepat di situs website resmi Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta. Kedua pasangan ini masuk ke putaran kedua setelah perolehan suara mereka tidak mencapai 50%+1.
Setelah pemilihan putaran pertama tanggal 15 Februari 2017, perintah alam tidak bisa ditolak, hujan akhirnya turun juga di Jakarta, dan alhasilnya karena kepadatan penduduk, beberapa selokan-selokan yang tersumbat dan luas kali yang sempit, sehingga menyebabkan banjir. Benar apa tidak silakan bantuin infonya ya di kolom komentar.
Banjir yang melanda Jakarta beberapa hari, menjadi momen bagi kedua kandidat ini, menyampaikan jalan keluar alias jurus jitu mereka mengatasi banjir. Menurut si Basuki banjir selalu terjadi apabila warga yang di pinggiran sungai mau merelokasi rumah mereka untuk pelebaran dan peninggian pinggiran sungai di Jakarta. Basuki menyatakan fokus pada normalisasi sungai Ciliwung dan seluruh sungai yang ada di Jakarta, dan berharap warga mau direlokasi ke rumah susun (rusun) yang disediakan oleh pemerintah.
Sedangkan, si Anies berbeda dengan jurus yang digunakan oleh Ahok, jurus Anies lebih fokus pada pengelolaan air nya, yakni dengan cara drainaze vertical, bukan dengan cara drainase horizontal seperti normalisasi sungai, artinya tidak hanya dengan cara normalisasi sungai, tetapi juga dengan memasukkan air ke dalam tanah agar guna dijadikan cadangan, jadi setelah dicadangkan lalu dialiri ke sungai menuju laut.
Dari gagasan kedua kandidat banyak mendapat respon dari berbagai elemen masyarakat, bagi yang mendukung pendapat Basuki sependapat dengan yang disampaikan oleh Basuki, bahwa tanah di Jakarta sudah tidak mungkin menampung air. Dan bagi yang mendukung Anies, apalagi warga yang rumahnya tidak ingin direlokasi, mendukung apa yang disampaikan oleh Anies.
Intinya, saya hanya meminta kepada anda semuanya, membuka mata hati untuk melihat gagasan yang dianggap bisa dijalankan, dan silakan anda buktikan langkah yang diambil oleh Basuki, apalagi Basuki adalah seorang petahana. Saya harap celoteh saya bermanfaat, kalau tidak silakan anda berfikir sendiri.
(admn02)
Comments
Post a Comment