PAN Paling Sibuk Manuver, Padahal Hanya 2 kursi di DPRD Jakarta

Konstalasi perpolitikan DKI Jakarta bertambah panas jelang putaran kedua, saling cari dukungan dari partai dukungan nomor urut 1 yang pada putaran pertama 15 Februari 2017, perjuangan mereka harus terhenti berdasarkan hitungan cepat lembaga survei dan hasil hitung cepat di situs website resmi Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta.

Total suara yang diperoleh pasangan nomor urut 1 AHY-Sylvi 17% suara. Ini merupakan jumlah yang lumayan besar bila suara dukungan pasangan nomor urut 1 dapat berpindah hati ke salah satu pasangan yang maju diputaran kedua yakni pasangan nomor urut 2 Basuki-Djarot dan pasangan nomor urut 3 Anies-Sandi.

Ada 4 partai yang mendukung pasangan nomor urut 1, diantaranya Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Keempat partai ini memang belum secara langsung menyatakan dukungan resmi ke masing-masing pasangan yang maju ke putaran kedua. Namun, yang sudah mulai terlihat adalah Partai Amanat Nasional (PAN), geliat politik DPC PAN di Jakarta sudah menunjukkan arah dukungannya ke pasangan nomor urut 3 Anies-Sandi, salah satunya DPC Jakarta Timur yang sudah mendeklarasikan arah dukungan ke pasangan Anies-Sandi.

Kesibukan PAN yang akhir-akhir ini mengurus dukungannya banyak yang mengklaim itu merupakan suara salah satu tokoh pendiri PAN yang memang tidak bersimpatik terhadap Calon Gubernur (Cagub) pasangan nomor urut 2 Basuki, sehingga menyebabkan PAN dilematis memberikan dukugannya ke pasangan nomor urut 2, PAN condong mendukung ke arah pasangan nomor urut 3 Anies-Sandi dengan berkilah, pasangan ini sangat santun dan religius.

Saya, tertarik menulis celoteh saya soal partai satu ini, karena terlalu rajin dan sangat sibuk kesana kemari guna memberikan arah dukungannya, bila merujuk dari hasil pemilu 2014 PAN hanya mendapat 2 kursi DPRD, artinya perolehan jumlah suara di DKI Jakarta diurutan kesepuluh diantara 10 Partai yang mendapat kursi di DPRD DKI Jakarta.

Adapun perolehan kursi DPRD masing-masing Partai tersebut adalah (1) PDI Perjuangan: 28 kursi (26%), (2) Gerindra 15 kursi (14%), (3) PKS 11 kursi (10%), (4) Demokrat 10 kursi (9%), (5) PPP 10 kursi (9%), (6) Hanura 10 kursi (9%), (7) Golkar 9 kursi (8%), (8) PKB 6 kursi (6%), (9) Nasdem 5 kursi (5%), dan (10) PAN 2 kursi (2%). Sementara PBB dan PKPI tak mendapatkan kursi.

Dilihat dari perolehan kursi PAN di DPRD DKI Jakarta, PAN sebenarnya tidak terlalu memiliki posisi tawar kuat, hitungan politiknya bisa dilihat bahwa partai satu ini hanya memperoleh 2 kursi atau 2% suara untuk kursi DPRD, dan 4% perolehan suara di DKI Jakarta atau 172.784 suara.

Tetapi, manuver politik nya seolah-olah memiliki basis suara di Jakarta. Saya tidak permasalahkan hal ini, sah-sah saja namanya juga politik. Saya harus akhiri celoteh saya, jika anda berkenan silakan dilanjutkan. Maaf bila membuat tersinggung, namanya juga sedang berceloteh.

(admn02)