Wajah Rieziq Nampak Pasrah dan Lemas, Saat Diperiksa Polda Jabar

Memang kadang kala saya melihat masih banyak orang yang berasa kuasa ketika dia mendapat ruang menjadi penguasa walaupun hanya sewaktu itu saja. Tidak salah, itu hak yang manusiawi, toh iya diberi ruang seluas-luasnya dengan kualitas pikirannya, atau mungkin karena pandainya iya berkata-kata, dan kata-kata yang disampaikan serasa energi baru bagi yang mendengarkan, dan semacam obat pemacu adrenalin yang dasyat nya meluluh lantahkan segala isi bumi ini.

Tidak salah, sama sekali tidak, selagi ruang kuasa yang dipercayakan, dijalankan sesuai keinginan dan kemauan yang beri ruang kuasa. Dan satu lagi bagi yang tak tahu menahu kuasa itu diberi, harus merasa aman hatinya, pikirannya, aktivitasnya juga terjamin, bila mendengar iya memberi kisah-kisah duniawi dan alam semesta ini. Namun, disayang bila yang tidak tahu menahu menjadi korban diskriminasi, melalui kata-kata dari iya yang diberi kuasa.

"Bingungkan? saya juga bingung, baca ulang pragrafnya, biar mengerti celoteh saya".

Dua kalimat pragraf di atas hanya umpama sederhana yang mudah diterjemahkan. Saya sedang berkisah -peringatan-kepada anda semua, jangan jadi kuat kala di percaya jadi leader, agar disaat anda dalam masalah anda tetap jadi orang tegar, setegar bukit tinggi, yang selalu gagah ditengah duka mendera bangsa ini.

Rieziq kembali diperiksa kemarin oleh Polda Jabar, terkait kasus penistaan Pancasila. Dari foto-foto yang beredar nampak wajah sangar dan semangat Riezik Syihab, berganti wajah pasrah dan lemas tak nampak api membara diwajah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu.

Ada perasaan tidak tega, kasihan dan benar-benar tak menyangka, mengapa bisa sampai demikian. Ah masa si, masih tidak percaya melihat foto nya. Tidak mengerti, tapi itulah kenyataannya.

Mau bagaimana lagi, serahkan saja pada yang memiliki kuasa menghukum, kalau salah dihukum, kalau benar diberi keadilan. Yasudahlah, saya cari bahan lagi buat celoteh berikutnya, kalau anda berniat melanjutkan celoteh saya, sampaikan salam saya pada Rizieq, "Saya rindu hidup di Negeri yang damai"

(admn02)