Kita Indonesia, Tidak Ada Pribumi atau Non-Pribumi



Saya tidak habis pikir, dimasa Pilkada DKI Jakarta, banyak diskiriminasi tanpa batas. Saya tertawa geli mendengar sekaligus menyaksikan, muncul manusia-manusia yang berasa palinng benar di Republik ini. Ada saja isu yang digunakan demi menjatuhkan lawan politik. Seperti yang baru-baru ini muncul soal isu pribumi dan non pribumi, setelah sekian banyak isu diskriminasi lainnya yang digunakan dalam menghalau lawan politik biar keok, namun karena isu-isu tersebut tidak mampan, maka sekarang dimunculkan lagi isu pribumi dan non pribumi.

Saya sudah mencoba menganalisa bahasa jiblakan dari Belanda ini, saya bertanya-tanya kesana kemari, agar saya tidak terjebak dalam pradigma sempit yang konyol, yang mengkotak-kotak antara yang pribumi dan non pribumi, saya tidak mahu jadi objek biang perpecahan mengenai isu ini, jadi, saya memilih untuk tetap konsisten terhadap ideologi bangsa yakni Pancasila.

Pancasila tidak pernah menyinggung perasaan orang yang berbeda, tidak mengenal adanya perbedaan suku, agama dan ras, Pancasila hanya mengenal bahwa keberagaman yang ada di Indonesia sebagai perwujudan dari persamaan bukan perbedaan.

Saya, bertambah muak, muak melihat cara berpolitik yang tidak sehat, cara berpolitik yang urat saraf nya putus, karena hati dan pikiran dipenuhi oleh nafsu berkuasa, tanpa, ada etika yang santun dan berjiwa patriot, dalam menjaga keutuhan bangsa.

Saling serang dengan isu murahan, isu sampah dan isu berbau busuk yang mengotori diri sendiri. Siapapun yang meyebarkan isu pribumi dan non pribumi, anda adalah bagian dari klonialisme itu, anda sudah menjiblak pikiran penjajahan, yang telah dahulunya menindas dan menginjak-injak harga diri bangsa.

Sadarlah, kita menjadi Indonesia 71 tahun yang lalu, kita tidak lagi mengenal kata pribumi dan tidak, karena memang kita adalah Indonesia.

(admn02)




Comments