Lelah juga otak ini, menganalisa maksud para ketum Parpol yang mengambil pucuk pimpinan parlemen. Saat ini wajah pimpinan parlemen, baik yang MPR di pimpin Zukifli Hasan (ketua umum PAN), DPR di pimpin Setya Novanto (ketua umum Golkar) dan yang terbaru ini pimpinan DPD Oesman Sapta Odang (ketua umum Hanura). Ketiga lembaga parlemen ini telah diambil alih 3 ketum parpol berbeda.
Saya tidak mahu ikut-ikutan kritik, hanya saja saya bertanya-tanya, apakah ini memberi keuntungan bagi parlemen atau tidak? karena ketiga nya memegang jabatan politik di partai politik yang berbeda pula, ketakutannya mereka sulit memisahkan mana kepentingan rakyat dan mana kepentingan politik. Artinya, jangan sampai mencampuradukan kepentingan politik dan kepentingan rakyat, ini bahaya kalau sampai terjadi.
Selain itu, ketiga pimpinan lembaga parlemen ini merupakan ketua umum partai pendukung pemerintah, nah semoga tidak ada petaka disini, tidak ada main mata atau deal politik lainnya, agar ada keseimbangan dalam mengelola negeri ini sesuai dengan landasan konstitusi yang berlaku.
Positif dari situasi ini, memang secara politik menguntungkan eksekutif (pemerintah), agar setiap usulan kebijakan dan anggaran di parlemen berjalan mulus dan tidak tersendat, namun potensi adanya deal-deal politik sulit dihindarkan, ya semoga saja tidak memberi dampak pada instabilitas pembangunan yang sedang berjalan.
Memberi keuntungan atau petaka, tergantung kecamata anda melihat dari sisi apa, positif atau negatif itu urusan mereka, semoga bangsa ini tetap berlayar menuju samudra yang biru bukan samudra yang hitam dan bergelombang badai.
(admn02)
Comments
Post a Comment