Saya tidak perlu menganalisa bak seorang pemgamat, toh memang saya bukan pengamat yang pandai membaca maksud dan gestur politik para politisi yang ada di senayan. Kembali pada topik "mendirikan apartemen" dengan alasan memudahkan anggota DPR dalam menjalani tugasnya adalah hal yang lucu. Alasan ini tidak masuk akal, jadi DPR RI mesti membuat road map atau blue print yang memperluat alasan mereka, karena anggota DPR merupakan intelektual yang menurut saya memiliki kualitas keilmuan yang kuat. Jadi jangan seperti anak taman kanak-kanak (TK) yang baru belajar melafalkan huruf abjad, dengan serta merta memberikan alasan yang sedemikian tidak masuk dinalar saya sebagai masyarakat awam.
Hemat saya DPR RI lebih baik fokus menyelesaikan RUU yang sampai saat ini belum ada progres, daripada mengurus terkait apartemen segala. Karena jika alasan pembangunan apartemen agar anggota DPR RI tinggal jalan kaki ke kantor, apakah ini menjamin kinerja DPR RI kedepannya?
Saya berharap niat DPR bangun apartemen perlu dipikirkan lagi, agar anggaran ini bisa dialokasikan bagi pembangunan infrastruktur. Apalagi DPR sudah memiliki rumah dinas di Kalibata, biar rumah dinas tidak mubasir, mendingan tetap digunakan oleh DPR, dan juga sampai saat ini rumah dinas tersebut tidak semua anggota DPR menggunakannya.
(Adam Nusantara)
Comments
Post a Comment