Malaysia selain tetangga dengan Indonesia, Malaysia juga memiliki hubungan kekerabatan dengan Indonesia jika dilihat dari kultur atau tepatnya serumpun malayu dengan Indonesia. Hanya yang memisahkan kedua negara berdaulat ini sejak dijajah oleh klonial. Yang mana Indonesia dijajah oleh Belanda dan Malaysia di jajah oleh Inggris. Oleh karena hal ini Indonesia dan Malaysia dipisahkan dan memiliki kedaulatan masing-masing. Ya ini sekilas histori kalau salah silakan diluruskan.
Nah yang menarik sejak dahulu malaysia selalu bikin kesal, ada saja cara yang membuat otot naik dan alis mengkerut. Lagi-lagi Indonesia seperti seorang kakak yang selalu mengalah dengan Malaysia. Saya tidak habis pikir Indonesia selalu diposisi memaafkan. Alasan juga tidak jelas. Sejak kejadian bendera yang dicetak terbalik otot saya semakin menjadi-jadi, saya bertanya-tanya dalam hati, si adik ini mesti sekali-kali diberikan nasihat dengan cara jewer telinganya.
Saya teringat dengan kisah heroik yang dilakukan oleh Soekarno di tahun 1962 dengan slogan yang membaha itu GANYANG MALAYSIA, sampai-sampai demi harga diri Indonesia sang proklamator rela keluar dari keanggotaan PBB, disaat PBB mengambil langkah sepihak memasukkan Malaysia yang saat itu sedang berseteru dengan Indonesia sebagai salah satu Dewan Keamanan PBB.
Dengan Malaysia mencetak bendera terbalik dari Indonesia, ini sudah menganggap remeh negara dan sekuat Indonesia. Negara tidak sekedar memberi maaf melulu, namun harus tegas, tidak boleh kompromi, kesamping dulu soal persaudaraan, karena menurut saya Indonesia tuntas bila berbicara persaudaraan. Jadi, yang perlu dilakukan yakni dengan memberikan peringatan keras terhadap ketelodoran Malaysia.
Capek, kalau menanggapi hal itu dengan cara diplomasi terus, dengan alasan tidak perlu dibesar-besarkan. Ini bukan soal memperbesarkan masalah, ini soal etika negara tetangga. Kalau didiamkan terus nanti doi besar kepala.
Saya tidak tahu ini kesengajaan atau memang panitia Sea Games 2017 mengalami buta warna, kok sampai sepayah ini ketelodoran yang mereka perbuat, dan sangat memalukan.
Ayo lanjutkan ngopi, biar aroma kopi sejenak menenangkan amarah yang panas dingin.
(Adam Nusantara)
Comments
Post a Comment