Saat Saya Kehilangan Mata Najwa di Wajah Metrotv


Mata Najwa salah satu program yang dipandu oleh Najwa Shihab di stasiun Metrotv. Program yang merupakan idola banyak kalangan tidak saja bagi mereka yang doyan makanan politik,  tetapi juga kalangan generasi muda yang ingin mengambil pelajaran dari seorang Najwa Shihab, seorang reporter cantik yang menurut banyak kalangan salah satu wanita cerdas di Indonesia.

Mata Najwa telah memberi warna. Warnanya tak lekang oleh waktu. Mengundang ingatan bagaimana seorang Najwa mengupas informasi dari narasumber yang diundang, demi membuka kabut sebuah persoalan sosial.

Saya sebenarnya bukanlah penonton setia Mata Najwa, namun saya cukup terkesan dengan program Mata Najwa yang mencoba menghadirkan informasi-informansi bernilai bagi masyarakat awam seperti saya, agar mengetahui duduk persoalan sosial yang sedang terjadi.

Nana sapaan akrab Najwa Shihab, selalu kritis dalam memberikan pertanyaan kepada seorang narasumber, tanpa peduli si narasumber tersinggung atau tidak. Ini sebuah keberanian yang tidak biasa dan perlu di apresiasi.

Namun setelah bulan september masyarakat tidak lagi mendengar puisi kritis yang dibacakan oleh Nana saat menutup acara Mata Najwa. Karena puisi inilah intisari dari tema yang dibahas oleh Mata Najwa.

Saya bertanya-tanya mencari informasi alasan program Mata Najwa harus berakahir. Tidak ada jawaban yang pasti. Jawaban yang saya peroleh sebatas jawaban formalitas yang umum, dari Nana bahwa ia ingin fokus bagi misi pribadi, tetapi tidak meninggalkan jurnalisme.

Keputusan Nana mengakhiri karir Mata Najwa adalah berita yang mengagetkan. Namun itulah pilihan pribadi Nana. Ada misi besar yang ingin ia wujudkan. Ya saya dan mungkin juga anda pasti merasa kehilangan Mata Najwa di wajah Metrotv. Untuk itu hanya ucapan terimakasih dan doa yang bisa saya haturkan buat Najwa Shihab. Semoga sukses dalam karir selanjutnya.

(Adam Nusantara)

Comments