Surat Ahok: Untuk Vero Istriku...



Cinta adalah kehidupan tanpa batas, cinta adalah kerinduan bersama, cinta adalah kehangatan yang memotivasi bagi dua insan manusia.

Saya bukan sang mastreo cinta atau pujangga, yang diciptakan untuk memberi sedikit harapan bagi setiap manusia lewat kata-kata indah nan syaduh, namun saya adalah manusia yang lahir oleh karena cinta.

saya melihat cinta dan kerinduan yang terpancar dari surat yang dituliskan oleh Ahok, untuk sang Istri di hari peringatan pernikahan mereka yang ke-20. Isi surat ini menyiratkan sebuah arti bahwa Ahok adalah suami yang baik. Jadi tidak salah ketika jutaan mata manusia di Indonesia dan dunia mengaguminya sebagai pemimpin yang mementingkan rakyat kecil.

Silakan disimak tulisan tangan Basuki Tjahaya Purnama untuk sang Istri "Vero":

06 – 09 – 2017

Untuk Vero istriku

Ahok, Mako Brimob.

Sekarang aku harus berterima kasih akan keadaan saat ini kepada semua pihak yang menyebabkan aku menjadi narapidana dan ditahan langsung tanpa menunggu proses lebih lanjut.

Tak terbayang jika aku tidak ditahan, aku akan terus bekerja seperti dulu sampai Oktober sampai masa jabatan, itu artinya saya bangun jam 4.30 (kamu memberiku gelar robot), karena semua waktu dihitung tepat, agar aku bisa tiba di Balai Kota jam 7.30. Karena sudah banyak warga menunggu, dan kerja non stop sampai pulang ke rumah sudah diatas jam 21. Sabtu Minggu selain ke kawinan, juga selesaikan disposisi surat dan kadang sampai tengah malam di malam senin, agar hari senin tidak ada surat yang tertinggal. Kamu memberi gelar padaku robot sungguh benar.

Sekarang di hari pernikahan kita yang ke 20 tahun. Saya bersyukur bisa ada waktu mengenalmu dan memperhatikan kamu, dulu aku benar-benar “take it for granted”, sampai-sampai anak juga kamu yang ajak jalan dan bicara.

Hadiah terbesar HUT pernikahan ke 20 adalah aku di dalam tahanan, menyadari betapa beruntungnya pernikahan kita masih utuh dan engkau memaafkan semua kegilaan kerjaku melayani masyarakat, dan sekalipun mendapat balasan masuk dalam tahanan dan tidak dipilih tetapi saya mendapatkan istri yang mengasihi aku dan anak- anak. Kembali, kalau ada yang salah dalam hubungan suami istri, umumnya yang salah pasti sang suaminya.

Aku bersyukur dalam tahanan, menjadi banyak waktu untuk merenung, betapa istriku bukan lagi seperti dulu, sekarang sudah jadi dewasa, mampu berprestasi dan menjadi perempuan yang penolong bagi saya. Sungguh benar dikatakan dalam Amsal Salamo, istri yang berakal budi adalah anugerah tuhan dan kamu adalah anugerah tuhan untukku, dan benar juga yang dikatakan “love prospers when a fault is forgiven” sekarang saya merasa cintaku lebih besar daripada 20 tahun yang lalu. Tuhan, terima kasih atas semua yang telah terjadi.


Demikian isi surat yang ditulis tangan oleh Ahok buat istri nya Veronika.

(Adam Nusantara)

Comments