STOP POLITISASI AGAMA!


Demokarasi itu kebebasan. Setiap orang memiliki hak yang sama terlibat dalam setiap aktivitas politik. Sangat naif kalau alam demokarasi dibatasi berdasarkan suku, agama dan ras. Ini cara paling picik dan serakah. Padahal, demokarasi telah memberi ruang sebebas-bebasnya kepada setiap orang, sebagai warga bangsa agar mengambil bagian melalui politik dalam membangun bangsa. Namun sekat agama seoalah-olah telah membutakan mata hati persaudaraan di bangsa ini.

Silakan telusuri, apakah pernyataan saya pada pragraf pertama adalah opini atau tidak. Anda yang sempat membaca artikel ini pasti memiliki jawabannya. Memang pernyataan saya reaktif, tetapi itu sesuai hasil pengamatan saya dilapangan. Dan banyak cendekiawan yang hilir mudik di media sosial memberikan pernyataan yang sama.

Demokarasi telah jadi bagian dari republik ini. Sebenarnya ini keuntungan ketimbang selama 32 tahun lamanya kita hidup dalam bayang-bayang tekanan orde baru, namun setelah masuk reformasi kebebasan demokarasi digunakan pada tempatnya, malahan lahir raja-raja kecil yang mengklaim paling suci di negeri ini.

Agama pun tidak luput jadi alat kekuasaan. Agama sudah tidak dilihat sebagai kemurnian. Tetapi sebagai alat yang dapat memuaskan syawat politik. Ini sangat buruk dan merusak tatanan sosial yang telah hidup ratusan lamanya.

Saya memberi saran buat siapapun anda yang telah memanfaatkan agama sebagai alat politik, agar anda sadar. Karena kemurnian adalah yang paling hakiki di akhirat. Jadi saya harap stop sok suci!


(Adam Nusantara)

Comments